Published On: Sen, Agu 24th, 2015

Gentari : Ajak Rakyat Kritisi Pemerintah

Share This
Tags
Ketua Umum Gentari, Habib Umar Moch Al Hamid merayakan HUT-RI ke 70 di kediamannya (foto:nano)

Ketua Umum Gentari, Habib Umar Moch Al Hamid merayakan HUT-RI ke 70 di kediamannya (foto:nano)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-70 Generasi Cinta Negeri (Gentari), menggelar ‘Doa dan Zikir Untuk Negeri’ dengan tema,’Hiduplah Indonesia Raya’. Perayaan hari kemerdekaan ini dihadiri oleh Habib Lutfi Bin Yahya dari Pekalongan, Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf, Habib Hasyim Bin Muhammmad Bin Sholeh Al hamid, Habib Musthofa Bin Abdullah Al Idrus, dan KH. Fikri Haikal MZ.
Bukan hanya para habaib dan ulama saja yang hadir dalam perayaan hari kemerdekaan tersebut. Tapi hadir juga Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Irwansyah yang mewakili pihak pemerintah,pengacara terkenal Dr. Eggi Sudjana, SH, dan Laksamana TNI (Purn)Slamet Soebijanto Ketua umum MKPN, serta puluhan ribu jamaah yang memadati jalan tebet timur dalam raya.
Dalam sambutannya Ketua Umum Gentari, Habib Umar Moch Al Hamid, mengajak kepada semua jamaah dan rakyat diseluruh republic ini untuk berani mengkritik kerja dari pemimpin bangsa ini. Terutama mengkritiki kerja pemerintah yang tidak pro rakyat dan tidak berjuang untuk kepentingan rakyat.
“Saya mengajak kepada seluruh jamaah dan rakyat di negeri ini untuk berani mengkritik kinerja pemerintah yang tidak pro rakyat,dan meminta kepada pemerintah untuk mengkaji kembali soal amandemen terhadap UUD 45 dan tidak diterapkannya Pancasilan pada kehidupan sehari-hari” pintanya.
Karena dengan adanya amandemen terhadap UUD 45 dan tidak diterapkannya pancasila pada kehidupan kita sehari-hari. “ membuat bangsa ini menjadi semrawut dan amburadul seperti sekarang ini” tegas Habib umar.
Bukan itu saja, tambah Habib Umar, keadaan bangsa yang semrawut ini juga disebabkan karena para anggota DPR dan pemerintahan sekarang ini sengaja melupakan jasa para pahlawaan yang telah memerdekakan bangsa ini.
Sedangkan, Eggi Sudjana, dalam sambutannya mengajak kepada seluruh jamaah dan warga Jakarta yang hadir untuk melawan kinerja Gubernur DKI Jakarta Ahok, yang telah menggusur warga kampong pulo dengan sewenang-wenang.
Karena yang namanya penggusuran dimana saja adanya sudah pasti akan membuat sekelompok orang itu susah dan menderita kehidupannya.”Jadi saya mengajak kepada semua rakyat khususnya warga Jakarta untuk melawan Ahok. Karena tidak ada kata lain untuk seorang yang bernama Ahok selain kata ‘Lawan’. “ tandasnya.
Sementara, Laksamana TNI (purn) Slamet Soebijanto ditempat yang sama, mengajak pada seluruh jamaah dan masyarakat yang hadir untuk melakukan sumpah dan ikrar kebangsaan untuk kesetiannya terhadap NKRI ini. Sumpah dan ikrar tersebut berbunyi, aku bersumpah demi negeri ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertama, Kami bangsa Indonesia, berketuhan Yang Maha Esa. Dua, kami bangsa Indonesia, berkemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, kami bangsa Indonesia, menjujung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia. Keempat, kami bangsa Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.Dan, yang kelima adalah, kami bangsa Indonesia, berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Untuk itu, saya minta kepada jamaah dan rakyat yang hadir pada malam ini untuk memikirkan kembali keberadaan pancasila tersebut. Karena saya yakin kalau pancasila itu berdaulat bangsa ini pasti selamat,” katanya. (nn)