FIFA Bertemu SIWO PWI PUSAT: “Jika Reformasi Dilakukan, FIFA Tetap Akui PSSI La Nyalla”
JAKARTA,IJN.CO.ID – Seksi Wartawan Olah Raga Indonesia (SIWO) PWI meluruskan kabar simpang siur tentang kedatangan FIFA ke Indonesia. Pasalnya, kedatangan induk olah raga dunia ke Jakarta diklaim atas permintaan Kemenpora.
Sementara itu, delegasi FIFA/AFC juga sempat bertemu dengan pengurus Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO) PWI Pusat bersama FIFA di kantor PSSI.
Dalam pertemuan itu, SIWO PWI Pusat mendapat keterangan bahwa kedatangan FIFA ke Jakarta atas undangan resmi Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti. Bahkan, delegasi FIFA/AFC tersebut menegaskan bahwa FIFA hanya mengakui kepengurusan PSSI hasil kongres PSSI, di Surabaya, 17 April 2015 lalu.
“Kami ingin mengetahui sikap FIFA karena kami tidak ingin mendapat informasi yang simpang siur di media. Di pertemuan ini, kami mendengar langsung bahwa kedatangan FIFA atas undangan resmi Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti,” kata Ketua Harian SIWO, Gunde Ari Wangsa.
“FIFA menangkap adanya niat baik dari pemerintah untuk mereformasi sepak bola Indonesia. Tapi mereka tidak akan berkompromi terhadap statuta,” ujar Gunde di Kantor PSSI yang berada di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/11).
“Jika reformasi dilakukan, FIFA akan tetap mengakui PSSI hasil kongres kemarin yang menetapkan La Nyalla (Matalliti) sebagai ketua.”
Terkait tujuan pertemuan dengan delegasi FIFA-AFC itu, Gunde mengungkapkan, SIWO sendiri ingin mengetahui secara jelas maksud dan tujuan kunjungan mereka ke Indonesia. Kunjungan delegasi itu pun diklaim SIWO merupakan inisiasi dari pihak PSSI.
Selain itu, Gunde pun menerangkan SIWO juga akan mengupayakan melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Pasalnya, lanjut Gunde, hal itu penting agar pemberitaan mengenai hasil kunjungan delegasi FIFA-AFC kali ini tidak simpang siur.
Sebelumnya diberitakan baik dari pihak pemerintah maupun PSSI memiliki perspektif yang berbeda atas hasil pertemuan masing-masing dengan delegasi FIFA dan AFC.
Adapun terkait tenggat waktu penyelesaian kisruh sepak bola Indonesia, Gunde menyatakan pihak FIFA akan memberikan waktu pada Indonesia hingga Februari mendatang yakni saat kongres FIFA untuk mencari presiden baru pengganti Sepp Blatter.”Deadline diusahakan sampai Februari. Jika tidak selesai sampai Mei akan datang,” ujar Gunde.(*/jef)