Published On: Kam, Apr 30th, 2015

Dunia Kecam Agresi Militer Saudi di Yaman

Share This
Tags

dnfksdBerlanjutnya agresi militer yang dilancarkan Arab Saudi di Yaman memicu kecaman organisasi internasional terhadap rezim Al Saud. Jet-jet militer Arab Saudi hari Rabu (29/4) membombardir sejumlah wilayah Yaman, termasuk Sanaa, Hajjah di barat laut Yaman, dan al-Hadidah di wilayah barat negara Arab ini. Dilaporkan, rumah sakit kota Sanaa saat ini membutuhkan pendonor darah bagi puluhan pasien yang terluka parah. Pada hari yang sama, pesawat tempur Saudi dua kali menyerang daerah Faj Attan, Sanaa. Altileri Saudi juga menembaki pasar al-Hasama dan distrik al-Manzala, di provinsi Saada yang terletak di barat laut Yaman.

Sumber keamanan Yaman melaporkan, sehari sebelumnya pesawat tempur Arab Saudi mengirimkan persenjataan kepada kelompok teroris al-Qaeda untuk menjegal laju militer Yaman dan pasukan Ansarullah di provinsi Taiz, yang terletak di barat daya Yaman.

Pada saat yang sama, Arab Saudi menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan kepada warga Yaman.Jet-jet tempur Arab Saudi membombardir tiga bandara di Sanaa dan al-Hadidah yang berada di wilayah barat negara Arab ini demi menghalangi masuknya sebuah pesawat bantuan kemanusiaan Iran yang mengangkut obat-obatan dan mengevakuasi pasien cidera berat yang harus segera diobati.

 Sepak terjang Arab Saudi tersebut memicu reaksi kecaman dari organisasi internasional yang mendesak segera dilakukan investigasi atas kejahatan perang yang dilakukan rezim Al Saud. Organisasi “Freedom House” di Yaman, termasuk institusi yang menyerukan investigasi atas kejahatan perang yang dilakukan Arab Saudi di Yaman. Lembaga ini menyebut militer Saudi menggunakan gas kimia berbahaya dalam agresi terhadap negara tetangganya. Freedom House dalam laporannya mengungkapkan bahwa militer Arab Saudi menggunakan gas kimia berbahaya di wilayah Faj Attan, Bait Miyad dan sekitar pegunungan Naqam yang menyebabkan puluhan orang tewas dan keracunan. Hingga kini, Arab Saudi terus melanjutkan agresi militernya dengan membombardir wilayah pemukiman dan pasar di provinsi Saada.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Freedom House, agresi militer yang dilancarkan Arab Saudi terhadap Yaman telah menewaskan 3.000 orang. Dari jumlah tersebut, 492 orang berusia di bawah 15 tahun, dan 209 orang perempuan. Selain itu, agresi militer Arab Saudi menyebabkan 4.890 rumah rusak, dan 90.000 keluarga terlantar. Serangan udara militer Arab Saudi juga menimbulkan kerusakan infrastruktur. Dilaporkan, lima bandara rusak, 51 pusat layanan medis hancur, 23 masjid dan 155 pusat pendidikan porak-poranda terutama tiga sekolah yang rusak parah, akibat terjangan roket yang dilancarkan militer Saudi dari udara.

Organisasi Amnesti internasional hari Selasa (28/4) menegaskan urgensi investigasi segera terhadap agresi militer yang dilancarkan Arab Saudi di Yaman yang menyebabkan tewasnya warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Direktur urusan Timur Tengah dan Afrika Utara, Amnesti Internasional mengatakan, jutaan warga Yaman hidup dalam kondisi tertekan dan ketakutan akibat serangan militer Arab Saudi. Mereka khawatir tewas di rumahnya sendiri. Banyak dari warga Yaman merasakan tidak ada opsi lain selain meninggalkan desa dan tempat tinggalnya.

Kantor koordinator urusan kemanusiaan PBB hari Selasa (28/4) menyatakan berlanjutnya kekerasan yang dilancarkan Arab Saudi di Yaman selama dua pekan lalu menyebabkan sekitar 300.000 orang mengungsi. Dengan demikian, jumlah pengungsi Yaman sejak 17 April 2015 hingga kini mencapai 450.000 orang. Sementara itu, Jamal bin Omar, mantan wakil PBB di Yaman mengkritik keras resolusi Dewan Keamanan PBB. Menurutnya, resolusi ini melarang gerakan Ansarullah bersenjata, tapi sejatinya justru menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Yaman.(IRIB Indonesia/PH)