DPP PEREMPUAN KIBAR : “Hari Ibu Meningkatkan Kepedulian Terhadap Ibu”
Jakarta, IJN.CO.ID – DPP Perempuan Kibar mengadakan berbagai lomba dalam memperingati hari Ibu diantaranya lomba bapak bapak membuat nasi goreng pakai daster, Lomba Pidato dan bernyanyi tingkat SD sampai SMA, dengan hadiah juara 1 Rp 3 Juta sertfikat dan bingkisan, Juara 2 Rp 2 Juta sertifikat dan bingkisan , Juara 3 Rp 1 Juta dan juara 4 s/d 10 rata semuaRp 500 ribu bertempat di DPP Kibar Jalan Cokroaminoto No.55-57 menteng. Rabu (22/12/2015).
Lidya Bakrie Psi., selaku Ketua DPP Perempuan Kibar menegaskan, “Awal mula dibuat acara memperingati hari Ibu dilihatnya tingkat kepedulian dari kalangan generasi kita saat ini terhadap seorang ibu sangat kurang, lewat momentum peringatan hari ibu, 22 Desember inilah kembali diingatkan bahwa seorang ibu adalah kendali segalanya dan peranan seorang ibu amatlah besar dan sangat berarti, termasuk peranan Internal dan eksternal peranan ibu sangat berperan.”ujarnya.
“Sosok ibu adalah seorang yang mengambil keputusan,mengayomi dan mendidik, seorang ibu berjuang langsung dalam mendidik anaknya ke gerbang menuju sukses. Dikacamatanya seorang ibu tidak bisa digantikan oleh siapapun, harus diakui di seluruh dunia mereka terlahir dari seorang ibu, sosok ibu adalah sosok penentu, surga ada di telapak kaki ibu ibu adalah fungsi dari segalanya. “ ucapnya.
Lanjutnya lidya,”Kembali kepada perjuangan awal kaum perempuan saat jaman dahulu di era Kartini, terkungkung oleh berbagai tradisi, dan di momentum peringatan hari ibu 22 Desember di era kebebasan kiprah perempuan setara dengan kaum laki laki (Era Gender), seharusnya juga ditunjukan bahwa perempuan tidak kalah dengan kaum laki laki. Emansipasi saat ini bukan hanya diartikan dengan style dan gaya hidup, tetapi artikan emansipasi itu sebagai kebebasan,kemerdekaan dan kemandirian, tampil dengan sebagaimana mestinya mengoptimalkan kita sebagai perempuan. Dari acara hari ibu juga diharapkan binaan dari SD sampai dengan SMA dapat diberi arahan bahwa perempuan bukan hanya mahluk rumahan saja. Perempuan juga bisa mengambil keputusan dan penunggu kebijakan.”katanya
“Menuju 2016 perempuan Kibar akan terus mengutamakan ekonomi kerakyatan, membangun Kultur budaya sosok perempuan di Indonesia, termasuk mengembangkan potensi perempuan di tanah air ini, termasuk dalam kesehatan perempuan ibu dan Balita karena dilihatnya tingkat kematian pasca melahirkan masih cukup riskan, dimulai gerakan ini dari tingkat pesisir pedesan kerjasama dengan Departemen Kesehatan, Deparetemen Sosial dan Departemen Pemberdayaan perempuan gebrakan awal di tahun 2016 membangun keluarga sehat. “tambahnya dalam wawancara.
“Sudah dimulai di Majalengka,terus ke Ungaran (Semarang Jateng), berlanjut ke Jatim baru ke Luar Jawa. Berdiri kokohnya sebuah negara tergantung dari didikan seorang ibu, sekapur Sirih dari DPP Perempuan Kibar, buat seluruh kaum perempuan di tanah air, dengingkan semangat perjuangan RA Kartini , jangan kembali lagi kepada Gelap gulita, jangan terpasung kepada kegelapan dan keterbelengguan, pertahankan nilai asli kebudayaan bangsa kita jangan selalu mengadopsi kebudayaan asing, untuk kaum bapak tetap harus menghormati kaum perempuan, karena biar bagaimanapun seorang bapak pergi sendiri tetap yang dicari perempuan juga, perempuan tidak pernah habis, perempuan mampu membawa damai, Mampu memberikan kasih sayang dan memberikan rasa damai untuk semua. Dalam artian ditangan perempuan dan arahan perempuan Indonesia akan lebih baik kedepan. “pungkasnya. (Diana)