Published On: Rab, Okt 21st, 2015

DARURAT NARKOBA: Partai Demokrat dan BNN Gelar Seminar Sumpah Pemuda

Share This
Tags

 

keterangan foto dari kiri Roy Marten, perwakilan dari Karang Taruna, Deputi Pencegahan Antar MT Siantur, Anggota Dewan DPR RI (foto:diana)

keterangan foto dari kiri Roy Marten, perwakilan dari Karang Taruna, Deputi Pencegahan Antar MT Siantur, Anggota Dewan DPR RI (foto:diana)

Jakarta, IJN.CO.ID – Partai Demokrat  bekerjasama dengan BNN,  menggelar seminar penyuluhan kepada kadernya. Acara yang bertajuk ‘Seminar Sumpah Pemuda di tengah Negara Darurat Narkoba, peran dan solusi Partai Demokrat’ digelar di Kantor DPP Demokrat, Jl Kramat Raya, Jakpus, Selasa (20/10/2015).

Puluhan kader Demokrat hadir dalam seminar ini. Tampak hadir Sekjen Demokrat Hinca IP Pandjaitan, Ketua DPD PD DKI Nachrowi Ramli, Anggota Dewan Pembina Partai Roy Marten, dan pembicara dari BNN, Deputi Pencegahan Antar MT Sianturi yang mewakili Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas).

Hinca IP Pandjaitan selaku Sekjen  Partai Demokrat mengatakan, “Indonesia darurat narkoba itu fakta. Saya ingin melalui seminar ini, hasilnya berani tidak tetapkan Indonesia sebagai darurat narkoba. Lalu apa yang akan dilakukan Demokrat sebagai solusinya? Sebab satu saja anak Indonesia tidak bisa diselamatkan dari narkoba itu artinya darurat,” ujarnya.

“BNN kau tidak sendirian. Demokrat akan membantu, peduli dan memberikan solusi. Saya jam 6 pagi bertemu dengan Bang Buwas, 7 hari setelah dilantik. Saya katakan ini, beliau matanya berkaca-kaca. Saya katakan, Bang Buwas tidak sendirian, Demokrat akan senantiasa membantu dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. dan  Itu menjadi salah satu fokus partai.
” katanya semangat.

 Antar MT Sianturi selaku Deputi Pencegahan perwakilan dari BNN mengatakan, “Kenapa darurat narkoba, karena jika pemakai  4 juta jiwa itu sama artinya dengan  penduduk yang ada di negara Singapura. 70 persen pengedaran narkoba dikendalikan dari dalam penjara. Di LP Cipinang mereka itu (bandar) di dinding-dinding punya peralatan langsung ke satelit. Duitnya tak terhitung,” tuturnya.

Faktor lain adalah narkoba mudah masuk khususnya melalui jalur laut dan sungai-sungai. “Kita lagi incar yang dari jalur laut, masuknya dari Malaysia. Kata pak Buwas kita tenggelamkan itu kapal-kapal sama orangnya kalau ketangkep. Makanya takut mereka dan sekarang sandar di Malaysia. Agak susah mereka masuk. Tapi namanya jaringan bagusnya dipenjarakan,” tukas Antar..

“Sekarang bandar juga berjualan lewat online shop ke kampus-kampus, sudah mulai juga ke sekolah-sekolah jadi hati-hati. Kalau saja 1 kader bisa selamatkan 1 orang, itu selesai sudah (permasalahan narkoba). Misalnya dari bapak ibu Demokrat,” ungkapnya

Didi Irawadi selaku Wasekjen Partai demokrat mengatakan,  “Indonesia sudah masuk darurat narkoba. Kita harus melakukan sosialisasi. Berani tidak?” ujarnya  kepada kader yang hadir dalam seminar Partai Demokrat dan mengajak para kadernya untuk mau terlibat aktif dalam pemberantasan narkoba. Yakni dengan membantu melakukan sosialisasi. (diana)