Buah Blewah dan Ketimun Suri Mahal
Jakarta,IJN.CO.ID- Setiap bulan Ramadhan muncul buah Ketimun Suri dan Blewah, ini suatu pasangan yang sangat erat. Jadi menjelang bulan puasa para petani atau spekulan menanam ketimun dan buah blewah. Pencaharian seperti ini mendatangkan keuntungan yang lumayan besarnya bagi yang punya lahan/tanah luas.Sedang bagi pedagang saja cukup untuk makan keluarga saja, ujar Ny Intan 41 tahun pedagang timun suri di Jalan Puri Kembangan Jakarta Barat, Jumat 19 Juni.
Selanjutnya Intan mengatakan ia tiap tahun menjual timun suri dan buah blewah didepan kebun atau tanah kosong milik Puri yang luasnya 1,5 ha. Hampir 20 tahun ia berjualan timun suri dan blewah dari lahan itu dengan harga relative lebih murah dari pedagang, ujar Ny Intan.
Tanah itu dulunya milik kakeknya yang sudah dijual kepada Pengembang Puri. Karena tanah itu belum dimanfaatkan, pengembang memberikan kesempatan kepada ahli waris untuk memanfaatkan dengan menanam buah buahan seperti ketimun, blewah dan singkong serta lainnya.
Hasil dari menjual ketimun suri dan buah blewah per hari mencapai Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu terkadang bisa mendapatkan Rp 900 ribu per hari. Dari hasil penjualan ini kata Intan untuk biaya rumah tangga dan anak sekolah.
Menurut Ny Intan untuk menanam buah ketimun suri memakan waktu 75 hari terkadang 90 hari tergantung cuaca. Kalau cuaca lagi baik buah ketimun hasilnya sangat baik bila cuaca tidak mendukung atau jelek, buah ketimun hasilnya kurang baik. Kalau buah ketimun atau buah blewah hasilnyajelek pendapatan menurun jauh, ujar Ny Intan.
Harga ketimun suri dijual dari Rp 5000,- sampai Rp 30 ribu itu tergantung dari besar kecilnya ketimun suri, sedang harga buah blewah juga tergantung besar kecilnya untuk yang lebih kecil dijual Rp 25 ribu yang paling besar Rp 40 ribu. (Johan)