Bank Mandiri Melalui e-Banking Cari Peluang Trend Masa Kini
Jakarta, IJN.CO.ID – Trend perbankan masakini adalah mengenai E-Banking yang dapat meningkatkan populasi nasabah transaksi bank via layanan online banking dan adanya perubahan cepat Retail Banking akan dilakukan dengan cepat dan mudah. Acara diselenggarakan di Commune Bistro & Grill , Foundry No. 8 SCBD Jakarta Selatan. Rabu (17/6).
Rahmat Broto Priaji selaku Group Head e-Bangking dari PT Bank Mandiri (Persero) mengatakan,”Elektronic Channel sudah menjadi life style karena perkembangan teknologi mempengaruhi preferensi nasabah. Market Bank Mandiri sekarang menjadi perubahan trend yang juga terjadi pada Bank Mandiri dimana pertumbuhan electronic channel melampaui pertumbuhan kantor cabang.” Ucapnya.
“Keuntungan menggunakan mandiri e-banking untuk nasabah adalah dapat transaksi 24 jam, dapat digunakan dimana saja, lebih mudah dan praktis, lebih cepat, lebih hemat biayanya, tetap aman, ada sms notifikasi mobile banking, cara daftar dan aktivasi gampang.” Tambahnya.
Gempur Soesetyo Hadi selaku Vice President Customer Care Group dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengatakan.”Untuk masalah pada perbankan khususnya Bank Mandiri, pasti akan menghadapi masalah yang timbul pada nasabah seperti penipuan singkronisasi token pin, dimana nasabah yang baru menggunakan websaid bank mandiriq komputer tersebut belum menghilangkan data yang baru selesai dilihat maka virus pun akan hadir dan tersisa nah itu yang sering terjadi indikasi pencurian data.” Ujarnya.
Rico Usthavia Fans selaku Senior Executive Vice President Transaction Banking mengatakan, “Perlu pengembangan dan terobosan baru, Bank Mandiri tercatat memiliki total mesin ATM sebanyak 15.444 ATM, mesin CDM sekitar 400, dan mesin EDC 280 ribu. Sedangkan, pengguna (user) internet banking hampir 2,5 juta orang, pengguna mobile banking hampir 6,5 juta orang.” Ujarnya.
“Investasi Bank Mandiri untuk membuka satu kantor cabang mencapai Rp 1 miliar. Sedangkan, untuk membuka mesin ATM sekitar Rp 70 juta. Sementara itu, untuk menjalankan e-banking cukup satu kali infrastruktur, saat ini e-banking sudah menjadi gaya hidup (lifestyle). Trennya, orang tidak hanya punya kartu debit, tapi juga e-banking dan mobile banking. Dia menceritakan, pada 2002-2010 orang lebih suka e-banking.” Lanjut Rico yang sesekali meminta pendapat dari jajarannya.
“Hingga saat ini, Bank Mandiri tercatat memiliki total mesin ATM sebanyak 15.444 ATM, mesin CDM sekitar 400, dan mesin EDC 280 ribu. Sedangkan, pengguna (user) internet banking hampir 2,5 juta orang, pengguna mobile banking hampir 6,5 juta orang.api saat ini mulai ditinggalkan dan mulai beralih ke mobile banking. Orang yang dulunya tidak pakai e-banking trennya makin sedikit, mereka pindah ke online banking. Karena lebih mudah, hemat, bisa kapan saja dan di mana saja,” katanya meneruskan pembicaraa.
Menurut data Bank Mandiri, 90 persen lebih transaksi nasabah dilakukan lewat e-banking. Hanya 10 persen transaksi yang dilakukan melalui kantor cabang. Sejak 2009, Bank Mandiri mencatat kenaikan jumlah transaksi di ATM karena jumlah nasabah juga naik. Tapi, di kantor cabang, transaksi justru menurun karena orang yang setor tunai juga menurun.Mulai 2014, pertumbuhan mobile banking cukup eksponensial. Selama setahun terakhir, rata-rata pertumbuhan mobile banking sebesar 80-90 persen. Pertumbuhan e-banking di kisaran 16-18 persen, sedangkan transaksi di ATM tumbuh 20 persen.
Di prediksi, tren ke depan, di antara ATM, e-banking dan mobile banking, transaksi akan lebih mengarah ke mobile banking. Tapi, tiga sampai lima tahun ke depan, mayoritas nasabah hanya akan menggunakan mobile banking. Oleh sebab itu, Bank Mandiri ke depan akan memperbaiki tampilan (user interface) mobile banking agar lebih nyaman, user friendly, lebih cepat, dan cara bertransaksi sama dengan di ATM.
Bank Mandiri akan menyesuaikan dengan channel paling gampang yang dipakai nasabah. Ditargetkan, akhir 2015 mobile banking bisa diperbaiki dengan layanan lebih bagus. Selain itu, juga perbaikan fitur-fitur dan keamanan.
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki produk uang elektronik (electronic money/e-money) yang terdiri atas chip base dan server based. Bedanya, uang chip base disimpan di chip seperti e-toll, e-money, dan Indomaret money. Sedangkan, pada server based, semua uang disimpan di Bank Mandiri dengan aksesnya melalui ponsel.
Uang elektronik juga dibagi menjadi dua, yakni yang tidak terdaftar (unregister) dengan saldo maksimal Rp 1 juta dan saldo Rp 5 juta yang terdaftar (registered). (Diana)