Published On: Sel, Okt 3rd, 2017

Baju Batik Sepi Pembeli di Hari Batik Nasional

Share This
Tags
(foto:Ist)

(foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Pedagang baju batik di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku sepi pembeli. Mayang, salah seorang pedagang batik, mengaku omzetnya bahkan turun sekitar 30 persen dibanding hari-hari biasa.“Biasanya itu Rp10 juta per hari, tapi turun jadi Rp6-6,5 juta,” ujarnya

Ia mengatakan Hari Batik Nasional tidak membawa perubahan apapun pada daya beli masyarakat terhadap baju batik. Ia menjelaskan, justru geliat kenaikan penjualan baju batik terjadi pada hari-hari libur, seperti saat hari raya Lebaran atau tanggal merah lainnya. Mayangsari mengklaim jumlah pembelinya meningkat sebanyak 3 kali lipat.

Hari Batik Nasional pada 2 Oktober ditetapkan setelah UNESCO memasukan batik dalam Daftar Representatit Budaya Tak Benda Warisan Manusia pada tahun 2013. Selain mendapat pengakuan skala internasional, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 33/2009 mengimbau kepada pejabat dan masyarakat untuk mengenakan batik setiap hari Kamis.

Waddaturrahman, konsumen yang berbelanja di pasar Tanah Abang mengaku membeli baju batik bukan untuk memperingatinya, namun karena kebutuhan.

Lebih lanjut Waddaturrahman menjelaskan, batik yang dibelinya akan dijual kembali di Aceh. “Hari Batik Nasional di sana juga sepi pembeli,” ujarnya.

Namun demikian, di hari-hari libur omzet penjualannya justru meningkat sekitar 30 persen. “Kalau hari raya Lebaran, omzetnya itu Rp70-80 juta,” ujarnya seperti dikutip dari situs Tempo. (IJN)