Awas ! 20 Mei Ada Gerakan Lengserkan Presiden Jokowi ?
Jakarta,IJN.CO.ID- Benarkah isu tanggal 20 Mei ini ada gerakan untuk melengserkan Presiden Joko Widodo “Jokowi” dari kursi RI-1 ? Aktivis yang juga tokoh Malari Hariman Siregar yang pernah dipenjara akibat melawan rezim Orde Baru, menjanjikan tanggal 20 Mei 2015 akan ada gerakan besar yang menjatuhkan Jokowi.
“Gerakan mahasiswa adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat perubahan di luar kegiatan mahasiswa,” ujar Hariman di acara konsolidasi di Jakarta,bulan April lalu, seperti dikutip dari situs RMOL.
Namun pengamat politik asal Univeritas Indonesia, mengatakan gerakan penggulingan Presiden Joko Widodo yang diisukan bakal terjadi pada 20 Mei mendatang hanya isu abal-abal.”Aksi 20 Mei tidak serius, karena grafiknya menurun,” ujarnya pada situs Merahputih.
Agung menjelaskan gerakan-gerakan bawah tanah tim Jokowi mampu menjelankan peran basis massa yang lebih kuat. Dengan begitu, imbuhnya, mampu membuat Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) jalan beriringan.
Lain halnya komentar Putra bungsu Presiden Soeharto, Tommy Soeharto menanggapi rencana aksi tersebut. Lewat akun twitter @HutomoMP_9, dia berpesan agar masyarakat tidak turun ke jalan.”Pesan saya untuk masyarakat luas jangan ikut-ikut seruan gerakan 20 Mei. Sebaiknya diam di rumah, ingat keluarga, ingat tanggung jawab,” kicau Tommy, Rabu (13/5) lalu.
Daripada demo, kata Tommy, lebih baik mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.”Jangan mau dimanfaatkan untuk turun ke jalan teriak-teriak demi kepentingan oknum-oknum tertentu,” kicau Tommy lagi.
Bulan April lalu, memang sempat hangat di sosial media isu tersebut, seperti dikutip dari situs IndoNews Today menyebutkan, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk bergabung dalam aksi serentak tanggal 20 Mei 2015 dengan agenda ‘Penurunan Presiden Jokowi’.Ajakan ini disebarluaskan BEM SI secara berantai di kalangan mahasiswa dan aktivis.
Mahasiswa yang diajak adalah mahasiswa seluruh Indonesia, baik yang berada di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA PEMBEBASAN), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Lembaga Dakwah Kampus ( LDK), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIMAHBUDHI), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan juga seluruh mahasiswa lainnya.
Dalam pesan berantai yang jugai dinyatakan, Presiden Jokowi telah mengingkari janjinya, serta membuat kebijakan yang sangat mencekik rakyat.
“Ayo, sudah saatnya, mahasiswa bersatu untuk bangkit, jangan lihat latar belakangmu, karena kita sama-sama sebagai rakyat Indonesia yang merasakan semakin kesusahan, harga BBM naik, harga bahan pokok naik, harga gas semakin mahal, tarif dasar listrik semakin naik terus, tarif kereta api naik, tatanan hukum amburadul, nilai rupiah semakin jatuh, hutang negara bertambah, intitusi Polri dan KPK semakin gagal, konflik politik tak terkendali, biaya hidup semakin mahal karena mengikuti kenaikan harga BBM, tunjangan pejabat dinaikkan, dan rajin blusukan ke luar negeri di saat rakyat Indonesia semakin kesusahan,” tulis BEM SI mengajak.(jefri)