Jakarta,IntiJayaNews.com – Amerika Serikat (AS) dikabarkan mengirimkan puluhan pesawat pengisian bahan bakar ke wilayah Timur Tengah, sebagai sinyal kemungkinan operasi militer.
Dikutip Reuters, dua pejabat AS mengkonfirmasi bahwa kapal induk USS Nimitz sedang bergerak menuju Timur Tengah dalam misi yang disebut sebagai “penempatan yang telah direncanakan sebelumnya.”
“Pengiriman mendadak lebih dari dua lusin pesawat tanker Angkatan Udara AS ke timur bukanlah hal biasa. Ini adalah sinyal kesiapan strategis yang jelas,” kata Eric Schouten dari Dyami Security Intelligence, dilansir Reuters, Selasa (17/6/2025).
Saat ini, AS sudah memiliki sekitar 40.000 pasukan yang ditempatkan di kawasan Timur Tengah, lengkap dengan sistem pertahanan udara, jet tempur, dan kapal perang yang mampu mencegat rudal musuh.
Sebagai bagian dari kesiapan jangka panjang, Pentagon pada bulan lalu juga telah mengganti pesawat pengebom B-2 dengan pesawat jenis lain di sebuah pangkalan di kawasan Indo-Pasifik. Pengebom B-52, yang kini ditempatkan, dikenal mampu membawa senjata penghancur bunker besar yang dinilai efektif untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Situs pelacakan penerbangan AirNav menyebut lebih dari 31 pesawat tanker milik Angkatan Udara AS, termasuk KC-135 dan KC-46, meninggalkan wilayah AS pada Minggu dan bergerak ke arah timur. Beberapa di antaranya telah mendarat di sejumlah pangkalan militer di Eropa, termasuk Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, serta bandara di Inggris, Estonia, dan Yunani.
Sementara itu, kapal induk USS Nimitz, yang mampu menampung sekitar 5.000 personel dan lebih dari 60 pesawat tempur, dilaporkan meninggalkan Laut Cina Selatan pada Senin pagi dan kini menuju ke arah barat, yang diyakini menuju Timur Tengah.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyampaikan pernyataan di media sosial X pada Senin malam bahwa dirinya telah memerintahkan penambahan kemampuan pertahanan di Timur Tengah.
“Melindungi pasukan AS adalah prioritas utama kami, dan penempatan ini dimaksudkan untuk memperkuat postur pertahanan kami di kawasan,” ujarnya. (Sumber: CNBC/Reuters)