Jakarta,IJN.CO.ID – “Sulit untuk mengendalikan mahasiswa, karena mereka itu mahasiswa yang bebas dan kritis.Kerjanya mahasiswa ya demo,” ungkap pengamat politik AS Hikam mengomentari hasil pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) se-Indonesia di Istana Negara, Senin malam (18/5//2015).

Pertemuan dengan Jokowi tidak membuat mahasiswa mengurungkan niatnya untuk turun ke jalan pada Kamis 21 Mei 2015. Salah satu yang mereka kritisi adalah isu adanya penumpang gelap dalam Kabinet Kerja Jokowi.

AS Hikam menduga, Jokowi hanya ingin memberikan prefektif baru kepada mahasiswa sebelum bertindak. Dengan begitu, mahasiswa diharapkan memiliki pertimbangan baru dalam bersikap termasuk ketika hendak demo.

“Jadi, ini sebenarnya pertemuan biasa. Ya seperti saat Jokowi mengundang pakar atau cendikiawan ke Istana Negara untuk berdiskusi. Jadi, Jokowi menjalin komunikasi yang bagus dengan semua pihak,” ujarnya.(jefri)