Aprindo dan Mayora Tertarik Hasil Karya Komplek Kampung Permata
Jakarta.IJN.CO.ID-Kampung Ambon Jakarta Barat yang dulunya dikenal sebagai kampung yang menjadi sarangnya bandar dan transaksi barang terlarang narkoba, namun pada saat ini sangatlah berbeda dari yang pernah terbayangkan oleh masyarakat.
Kampung Ambon yang telah berganti nama menjadi Kampung Permata mendapatkan perhatian dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), dengan mengunjungi komplek tersebut melihat hasil-hasil karya yang telah dibuat oleh para warga yang berada di Kampung Permata tersebut.
Roy Nicolas Mandey, Ketua Umum Aprindo saat di temui di lokasi mengatakan, semua hasil-hasil karya dari warga binaan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini cukup bagus dan sangat unik jika dibandingan dengan barang-barang yang ada diluaran.
Memang kita harus lebih perhatikan lagi atas hasil-hasil dari mereka, karena jika mau masuk kepasar ritael kita harus mempertahankan mutu dan juga harus dapat mempertahankan pembuatan produk tersebut berkepanajangan dan tidak hanya bersifat sementara,” ungkap Roy.
Kami sebagai Ketua Umum Aprindo akan mendukung apa yang telah dilakukan oleh para warga di Komplek Permata ini, memang semuanya akan bermasalah dalam hal permodalan dan juga pemasaran dari barang tersebut. Namun itu semua dapat diatasi dengan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang telah mempunyai program CSR, dimana mereka dapat memberikan bantuan ataupun ke Menteri Koperasi dan Usaha Kecil,” terang Roy.
Dalam kesempatan yang sama, Dolphin Siregar,Regional Promosion Head Beverage PT Mayora Indah menambahkan, kalau dilihat hasil-hasil karya dari warga Kampung Permata ini cukup bagus dan harganya juga cukup murah sehingga cukup baik untuk dipasarkan.
PT Mayora dalam setiap even Jakarta Fair bisa mencapai omset penjual sekitar Rp2.3 milliar, hal ini tidak akan dapat diperoleh jika hanya dengan menggunakan satu produk saja, makanya PT Mayora selalu mencampur produk-produknya untuk dijual. Dan untuk produk-produk buatan warga Kampung Permata ini dapat dijadikan gimik dalam setiap pembelian produk Mayora,” terang Dolphin.
Lain halnya dengan Joko Purnomo Skom selaku Kasi Pemantau Masyarakat Kota Dit Pemberdayaan Aternatif BNN, diharapkan dengan adanya hasil-hasil dari karya warga Komplek Permata ini, para pengusaha agar lebih peduli lagi terhadap apa yang telah dibuat oleh para mantan-mantan bandar dan pecandu narkoba ini.
Dengan adanya rasa peduli maka para warga binaan ini tidak akan lagi kembali untuk menjadi bandar dan memakai narkoba dikarenakan mereka telah mempunyai penghasilan yang tetap,” tandas Joko.(Solihin)