Published On: Sel, Agu 22nd, 2017

AHF Siap Bantu Bola Tangan Indonesia Menuju Asian Games 2018

Share This
Tags
Direktur Eksekutif Federasi Bola Tangan Asia (AHF), Ahmad Abu Al Lail, saat membuka Kejuaraan Bola Tangan Asia Remaja Putri VII di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta.(foto:humas inasgoc)

Direktur Eksekutif Federasi Bola Tangan Asia (AHF), Ahmad Abu Al Lail, saat membuka Kejuaraan Bola Tangan Asia Remaja Putri VII di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta.(foto:humas inasgoc)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Kejuaraan Bola Tangan Asia Remaja Putri VII (Women Youth Handball Asian Championship) yang digelar di GOR POPKI, Cibubur tak hanya menjadi test event Road to Asian Games 2018 di bidang pertandingan dan venue pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC). Ajang yang berlangsung, 20-28 Agustus ini juga bisa menjadi indikator bagi bidang pelaksana prestasi dalam menyiapkan atlet nasional sehingga mampu berkompetisi saat Asian GAmes 2018 dihelat tahun depan.
Dibandingkan negara-negara di Asia Timur dan Asia Barat, perkembangan bola tangan di Indonesia memang baru berkembang. Meski saat ini para atlet yang bertanding di test event merupakan para remaja berusia 15-17 tahun, namun kekuatan para atlet asal Qatar, Bahrain, Korsel, Jepang, China, dan Arab Saudi, serta beberapa negara Asia Tengah, Kazakstan dan Uzbekistan sangat sulit ditandingi di kategori senior.
Alhasil, jika Indonesia ingin bersaing di cabang ini saat Games Times, waktu satu tahun tersisa harus benar-benar dimaksimalkan untuk membina atlet bola tangan nasional yang saat ini didominasi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
“Sudah tentu sebagai tuan rumah, Indonesia harus partisipasi di Asian GAmes 2018. Federasi Asia siap memberikan bantuan dan dukungan berupa rekomendasi pelatih bola tangan asing untuk menyiapkan atlet Indonesia. Memang perkembangan bola tangan di Indonesia masih dini ketimbang negara-negara kuat di Asia. Namun, waktu setahun saya pikir cukup untuk meningkatkan kualitas atlet Indonesia untuk bersaing,” jelas Ahmad Abu Al Lail, Direktur Eksekutif Federasi Bola Tangan Asia (AHF) seperti yang ditulis dalam release dikirim humas INASGOC.
Selain itu, AHF juga menjanjikan berbagai workshop untuk meningkatkan kualitas wasit dan pelatih nasional agar perkembangan olahraga yang juga dimainkan di ajang Olimpiade ini meningkat di tanah air. “Usai workshop, mereka perlu diuji dalam sebuah kejuaraan kecil. Oleh karena itu, jika banyak atlet Indonesia berasal dari perguruan tinggi, maka harus ada liga atau kompetisi yang akan mengasah dan meningkatkan skill bertanding,” tambah Abu Al Lail.
Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir menyambut baik ajakan AHF tersebut. “Meski tanggung jawab prestasi ada di Kemenpora dan Satlak Prima, namun secara keseluruhan, sebagian tuan rumah, kami juga menargetkan pestasi mampu diukir kontingen Indonesia. Apalagi sukses prestasi merupakan salah satu dari empat sukses yang ingin dicapai di Asian Games ini,” jelas Erick.
(foto:humas inasgoc)

(foto:humas inasgoc)

Dalam Technical Delegate Meeting II Asian Games 2018 yang berlangsung, 16-17 Agustus lalu di Jakarta, cabang bola tangan pada pesta olahraga bangsa Asia itu diagendakan diikuti 16 negara di putra dan 12 negara di bagian putri. Tim Qatar dalam dua kejuaraan bola tangan Asia terakhir mampu menjadi juara di putra. Sementara di putri, tiga negara Asia Timur, Korsel, Jepang, dan China mendominasi, termasuk saat kejuaraan bola tangan putri Asia digelar tahun 2015 di GOR POPKI.
Sementara itu, dalam pertandingan hari ketiga, Selasa (22/8/2017), pada partai pertama tim putri Jepang mengalahkan Uzbekistan, 41-18. Di partai kedua, kemenangan telak kembali diraih tim terkuat, Korsel yang menggulung Hongkong, 40-7. Sedangkan di partai penutup, China menang atas Kazakstan, 36-24. Tim Indonesia hari ini tidak bertanding dan baru berlaga lagi pada Kamis (24/8) melawan China, karena pertandingan memasuki rest day pada Rabu (23/8). (*/jef)