Published On: Jum, Feb 5th, 2016

Agum Gumelar Ajak Pemerintah Gabung di Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI

Share This
Tags
Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI memberikan keterangan pers (foto:IJN)

Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI memberikan keterangan pers (foto:IJN)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI yang dipimpin Agum Gumelar, sebenarnya telah menjalankan tugas untuk mencari solusi sepakbola Tanah Air itu. Namun Kemenpora mengambil langkah sendiri dengan mengirim surat kepada FIFA pada 28 Januari 2016 yang berisikan 10 usulan reformasi sepakbola nasional. Termasuk salah satu isi usulan itu meminta agar kerangka susunan Komite Ad-hoc reformasi PSSI diubah.
FIFA menolaknya dengan surat yang ditujukan langsung kepada Menpora Imam Nahrawi melalu PSSI dan ditandatangani langsung Acting Secretary General, Markus Kattner. FIFA beralasan bahwa pembetukan Komite Ad-hoc itu disetujui delegasi tinggi FIFA dan AFC saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu.
Kesulitan mengajak pemerintah dan Kemenpora bekerjasama pun diakui oleh Agum Gumelar. Ia mengungkapkan langkah-langkah yang akan diupayakannya dalam waktu dekat ini, agar bisa mendapatkan solusi untuk mengakhiri nestapa sepakbola Indonesia.
Pasalnya Komite Ad-hoc ingin menyelesaikan masalah ini sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA pada 26 Februari 2016. Ada potensi sanksi yang lebih berat jika masalah tak selesai sampai saat itu tiba.
“Itu yang saya upayakan (bertemu Menpora dan Presiden), saya berupaya menulis surat untuk bapak pPresiden, saya tahu betul (betapa sibuknya beliau dan Menpora) karena saya bekas pejabat juga. Saya sangat berharap dan memohon meluangkan waktu untuk saya memberi penjelasan. Tanpa komunikasi tak akan ada pengertian, kita tak bisa berbuat apa-apa jika tak ada kerjasama” papar Agum Gumelar di kediamannya, Kamis (4/2/2016).
Dan jika tak ada ikhtikad baik untuk bekerjasama dan pertemuan urung terjadi. Agum Gumelar telah mempersiapkan jurus terakhir dari Komite Ad-Hoc untuk sanksi yang diberikan FIFA tersebut.
“Langkah berikutnya jika tak ada respon positif tak muncul juga (berkomunikasi dengan Presiden dan Menpora). Kami berupaya meyakinkan Exco FIFA untuk bisa tetap sanksi ini ada di ranah Exco FIFA jangan dibawa ke kongres. Kalo tetap di Exco FIFA ada kemungkinan suspAgum Gumelar, kembali mengajak Pemerintah untuk segera bergabung dalam komite yang dipimpinnya itu. Dia berharap perwakilan Pemerintah bisa bergabung sebelum Kongres Luar Biasa FIFA pada 26 Februari nanti.
“Kalau seandainya tidak ada perubahan sampai KLB FIFA, ini akan dibahas dalam sidang Exco FIFA yang nantinya akan dibawa ke Kongres. Jika keputusannya ditetapkan di kongres itu, pencabutannya juga kembali harus melalui kongres, paling tidak satu tahun kemudian,” kata Agum. (ensi ini setiap saat bisa dicabut,” imbuhnya
“Sejauh suspensi FIFA ini bisa dihilangkan atau dicabut. Apa penyebabnya? Ya itu pasal 14 statuta FIFA, intervensi terhadap induk organisasi, federasi sepakbola indenpenden PSSI oleh pemerintah dengan melakukan pembekuan, itu saja penyebab utamanya. Tapi saya tidak ingin ada yang kalah dan menang (antara Kemenpora dan PSSI), hilangkan ini demi sepakbola nasional,” pungkas Agum Gumelar.
Agum Gumelar, mengajak Pemerintah untuk segera bergabung dalam komite yang dipimpinnya itu. Dia berharap perwakilan Pemerintah bisa bergabung sebelum Kongres Luar Biasa FIFA pada 26 Februari nanti.
“Kalau seandainya tidak ada perubahan sampai KLB FIFA, ini akan dibahas dalam sidang Exco FIFA yang nantinya akan dibawa ke Kongres. Jika keputusannya ditetapkan di kongres itu, pencabutannya juga kembali harus melalui kongres, paling tidak satu tahun kemudian,” kata Agum. (jef)