ACEH SINGKIL MENCEKAM: Warga Eksodus Mencari Tempat Aman
JAKARTA,IJN.CO.ID – Persatuan Gereja Indonesia dalam siaran persnya menyatakan prihatin dan mengutuk keras pembakaran gereja yang dilakukan sekelompok orang yang mereka sebut sebagai “intoleran”.”Karena tindakan itu telah menimbulkan rasa tidak aman bagi warga di Aceh Singkil,” kata humas PGI Jerry Sumampouw.
“Sudah ada eksodus umat Kristen maupun Islam di sana untuk pergi mencari tempat yang lebih aman,” tambahnya.
Sementara, Pendeta Gereja Protestan Pakpak Dairi di Kabupaten Aceh Singkil, Erde Berutu, mengatakan pembakaran gereja diawali bentrokan antara jemaat gereja yang “hendak mempertahankan gereja” dari serangan sekelompok orang.
Dari keterangan saksi di lapangan, menurut Erde, jumlah kelompok penyerang “jauh lebih besar” dari jemaat gereja.
“Mereka akhirnya lolos (membakar gereja), walaupun sudah ada pasukan polisi dan TNI,” kata pendeta Erde saat dihubungi BBC Indonesia melalui sambungan telepon. Dia mengaku telah meninggalkan Aceh Singkil “demi keamanan”.
Menurut Erde Berutu, satu orang yang meninggal dalam insiden itu “dari pihak yang penyerang”. Adapun korban luka-luka juga dialami aparat TNI, kelompok penyerang dan jemaat gereja.
Sampai pukul 19.30 WIB, BBC Indonesia belum bisa menghubungi pimpinan kepolisian Aceh terkait jati diri korban yang meninggal dunia akibat insiden ini.(BBC/IJN)