Moskow,IntiJayaNews.com – Natal di Rusia memiliki nuansa yang unik dan berbeda dibandingkan Amerika Serikat maupun Eropa Barat karena dipengaruhi kuat oleh tradisi Gereja Ortodoks Rusia dan sejarah budaya setempat.
Suasananya lebih religius dan khidmat, berfokus pada ibadah gereja, puasa, serta refleksi spiritual, bukan pada pesta besar dan pertukaran hadiah seperti di Barat. Perbedaan ini menjadikan Natal di Rusia terasa lebih sunyi, simbolis, dan sarat makna tradisi, seolah musim dingin sendiri ikut menjaga kesakralan perayaannya.
Beberapa orang berpuasa (tidak makan makanan tertentu) pada Malam Natal, hingga bintang pertama muncul di langit. Orang-orang kemudian makan ‘sochivo’ atau ‘kutia’, bubur yang terbuat dari gandum atau beras, disajikan dengan madu, biji poppy, buah (terutama beri dan buah kering seperti kismis), kacang walnut cincang, atau kadang-kadang bahkan jeli buah.
Kutia kadang-kadang dimakan dari satu mangkuk bersama, ini melambangkan persatuan. Dulu, beberapa keluarga suka melemparkan sendok sochivo ke langit-langit. Jika menempel di langit-langit, beberapa orang percaya itu berarti mereka akan beruntung dan mendapatkan cuan lebih baik.
Beberapa orang Kristen Ortodoks Rusia juga tidak makan daging atau ikan selama makan malam/perayaan Malam Natal. Makanan populer lainnya pada Malam Natal termasuk sup bit (borsch) atau hidangan vegan (solyanka) yang disajikan dengan pai sayuran individu (sering dibuat dari kubis, kentang, atau jamur); sauerkraut, hidangan bubur seperti gandum hitam dengan bawang goreng dan jamur goreng, salad yang sering dibuat dari sayuran seperti acar, jamur, atau tomat, serta salad kentang atau sayuran akar lainnya. Makanan ini sering terdiri dari 12 hidangan, mewakili 12 murid Yesus.
‘Vzvar’ (berarti ‘rebusan’) sering disajikan di akhir makan malam. Ini adalah minuman manis yang terbuat dari buah kering dan madu yang direbus dalam air. Vzvar secara tradisional disajikan saat kelahiran seorang anak, jadi pada Natal, ia melambangkan kelahiran Yesus.
Setelah makan, doa-doa mungkin dipanjatkan, dan orang-orang kemudian pergi ke ibadah tengah malam di gereja. Mereka sering tidak mencuci piring hingga pulang dari gereja—kadang-kadang hingga pukul 4.00 atau 5.00 pagi!
Makanan utama pada hari Natal seringkali berupa pesta dengan hidangan seperti daging babi panggang dan angsa, Pirog, dan Pelmeni (bakso daging). Hidangan penutup biasanya berupa pai buah, kue jahe, dan kue madu (disebut Pryaniki), serta buah segar, buah kering, dan kacang-kacangan. Ada kue Natal Rusia bernama Kozulya yang dibuat berbentuk domba, kambing, atau rusa.
Di beberapa daerah, anak-anak akan berkeliling rumah teman dan keluarga untuk bernyanyi lagu Natal dan mengucapkan selamat tahun baru. Mereka biasanya diberi hadiah berupa kue, permen, dan uang. (AsiaWorldView)





