Jakarta,IntiJayaNews.com – Pendeta Monik Rangratu memimpin ibadah Malam Natal kedua pukul 19.00 WIB di GPIB Bukit Moria, Rabu 24 Desember 2025, dengan thema: Hidup Dalam Terang.
Dalam khotbahnya, Pendeta Monik memfokuskan pada surat Yohanes Pasal 1 ayat ke-4 dan ke-9, yang mencerminkan kehidupan umat manusia sekarang dan dizamannya Yohanes mengabarkan kedatangan mesias sang sumber hidup.
Dikatakan, Yohanes pasal 1 ayat 4: “Dalam Dia Ada Hidup dan Hidup itu adalah Terang Manusia”. Lalu Pasal 1 ayat 9: “Terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia”.
Pendeta Monik mengilustrasikan situasi bencana alam banjir Sumatera-Aceh, hidup dalam ketakutan, hidup dalam kegelapan, mereka berpikir bagaimana dengan masa depan seperti apa ?
Begitu juga situasi yang dialami umat dizamannya Yohanes, mereka hidup dalam penindasan. Tekanan penguasa dengan pajak yang besar dan ibadah rutinitas yang membosankan (kegalauan), mereka juga mengalami kekosongan rohani.
Hidupku bagaimana kedepan? Saat itu Yohanes memberi pencerahan umat untuk percaya kepada Yesus, bahwa kedatangan Yesus memberi Hidup dan Terang.
Yohanes menyebut, kedatangan Yesus memberikan hidup masa depan, Yesus datang memberikan yang kekal dalam hidupmu.Mesias memberikan masa depan dan hari esok.
“Ada 4 pelajaran yang kita petik dalam malam natal ini adalah pertama adalah apapun kondisi hidup kita, seperti apapun hidup kita, sehancur apapun, sesulit apapun datanglah pada sang sumber hidup yaitu Yesus,” ujarnya.
Pelajaran kedua, lanjut Pendeta Monik, segelap apapun kehidupan kita, biarkan terang Kristus masuk dalam kehidupan kita dan menyinari kehidupan. kita.
Ketiga adalah jangan pernah takut dalam kehidupan kita, kita hidup ditengah-tengah dunia yang penuh dengan dosa, tapi dosa tidak pernah menang. Oleh sebab itu jadilah saksi, untuk menyaksikan karya Allah, supaya terang itu menjadi kabar suka cita.
“Saya dan saudara menjadi saksi Tuhan menyampaikan kabar suka cita, sehingga setiap orang mengenal Yesus Sang Juru Selamat,” ungkap Pendeta Monik.
Keempat terakhir, Pendeta Monik mengajak jemaat membaca bersama kalimat terakhir: “Hidup kita mungkin belum bebas dari masalah, tetapi ketika Kristus hadir, hidup kita tidak lagi cela.”
“Itu yang kita harus renungkan di malam natal ini, saya…bapak…ibu banyak persoalan dalam hidup kita. Hadir setelah Kristus dalam hidup kita, sehingga kita dapat terus berjalan ditengah-tengah kehidupan kita. Selamat memasuki renungan Natal, masuk dalam perenungan, sehingga suka cita Natal kita maknai dengan sungguh, sehingga suka cita Natal itu, kita bagikan di sekitar kita…amin.”
Ibadah Malam Natal di GPIB Bukit Moria dilaksanakan dua kali, ibadah pertama pukul 17.00 WIB dipimpin Pendeta Meinita Wungo Damping yang juga Ketua Majelis Jemaat GPIB Bukit Moria Tebet Jakarta Selatan. (*)
Berikut rekaman lensa fotografer Steven Siswanto suasana ibadah Malam Natal di GPIB Bukit Moria:















