Daftar Peringkat 10 Negara Paling Maju di Dunia Tahun 2025

Ilustrasi/istimewa

London,IntiJayaNews.com – Negara disebut ‘maju’ sekarang ini menguasai infrastruktur sains, riset, dan teknologi yang kuat, inovasi, jaringan digital, dan industri berteknologi tinggi berkembang pesat.

Melansir Jagran Josh, negara-negara ini unggul dalam bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, bioteknologi, energi bersih, konektivitas berkecepatan tinggi, dan pengembangan perangkat lunak.

Berikut peringkat 10 negara maju berdasarkan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) 2025:

  1. Swiss
    Swiss menempati peringkat pertama dalam Indeks Inovasi Global (GII) 2025 dengan skor 66,0. Keberhasilannya berasal dari intensitas R&D yang sangat tinggi, lembaga penelitian yang kuat, dan kolaborasi yang sangat baik antara universitas dan industri. Swiss menempati peringkat teratas secara global untuk hasil kreatif, hubungan inovasi, dan difusi pengetahuan. Lingkungan regulasi yang stabil dan fokus pada ekspor teknologi tinggi dan paten membuatnya tetap unggul.
  2. Swedia
    Swedia menempati peringkat kedua dalam GII 2025 dengan skor sekitar 62,6. Negara ini unggul dalam sumber daya manusia, dan universitas serta tenaga kerja terampilnya mendorong inovasi. Kekuatan Swedia meliputi kecanggihan bisnis, teknologi bersih, infrastruktur digital, dan lingkungan yang mendukung adopsi teknologi.
  3. Amerika Serikat
    Amerika Serikat menempati peringkat ketiga dalam GII 2025 dengan skor 61,7. Amerika Serikat memimpin secara global dalam kecanggihan bisnis dan pasar, belanja perangkat lunak, dan investasi modal ventura, terutama dalam teknologi yang sedang berkembang. Amerika Serikat merupakan pusat global untuk AI, bioteknologi, dan perusahaan rintisan berteknologi tinggi, yang menjadikannya yang terdepan dalam teknologi.
  4. Korea Selatan
    Korea Selatan berada di peringkat ke-4 dalam GII 2025, dengan skor sekitar 60,0. Negara ini berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan, terutama di bidang telekomunikasi, elektronik, dan robotika. Sumber daya manusianya yang substansial, manufaktur berteknologi tinggi, dan adopsi teknologi baru yang cepat membantu mempertahankan peringkat tingginya.
  5. Singapura
    Singapura menempati peringkat ke-5 dunia pada tahun 2025 (skor GII ~ 59,8). Negara ini memimpin secara global dalam banyak indikator inovasi individual, termasuk manufaktur berteknologi tinggi, valuasi perusahaan rintisan (“unicorn”), dan infrastruktur digital. Kebijakan pemerintah Singapura yang kuat, infrastruktur yang efisien, dan inisiatif kota pintar menjadikannya pemimpin teknologi terkemuka.
  6. Inggris
    Inggris menempati peringkat ke-6 dalam GII 2025. Kekuatannya berasal dari universitas kelas dunia, penelitian ilmu hayati dan teknologi finansial yang canggih, serta budaya perusahaan rintisan yang aktif: institusi yang kuat dan kecanggihan bisnis mendukung pengembangan teknologi dan daya saing global.
  7. Finlandia
    Finlandia menempati peringkat ke-7 dalam GII 2025. Negara ini berkinerja baik dalam teknologi seluler, pendidikan digital, dan inovasi berkelanjutan. Dengan sistem pendidikan yang kuat dan budaya adopsi digital, Finlandia mendorong inovasi di seluruh sektor publik dan swasta.
  8. Belanda
    Belanda berada di peringkat ke-8 dalam pemeringkatan 2025. Negara ini unggul dalam teknologi logistik, teknologi pertanian berkelanjutan, dan infrastruktur yang efisien.
  9. Denmark
    Denmark berada di peringkat ke-9 dalam GII 2025. Negara ini dikenal dengan teknologi energi bersih, praktik berkelanjutan, dan digitalisasi. Institusi Denmark yang stabil, kebijakan yang suportif, dan infrastruktur yang maju membantunya tetap menjadi salah satu negara dengan teknologi paling maju di dunia.
  10. China
    China masuk dalam 10 besar GII untuk pertama kalinya pada tahun 2025, dengan peringkat ke-10. China memimpin secara global dalam pengeluaran litbang dan pengajuan paten, menunjukkan kapasitas inovasi yang kuat. Pertumbuhan industri yang pesat, adopsi teknologi berskala besar, dan fokus pada teknologi yang sedang berkembang (seperti elektronik, AI, dan manufaktur) membantu Tiongkok mencapai tonggak sejarah ini.
    (Sindonews)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *