“70 Tahun Indonesia Merdeka Tanpa Jati Diri yang Jelas”
JAKARTA, IJN.CO.ID – Indonesia memperingati Kemerdekaannya yang ke-70, dengan kondisi yang cukup memprihatinkan termasuk anjloknya rupiah terhadap dolar yang membuat rakyat semakin merasakan dampak dari anjloknya perekonomian Indonesia. Hal ini menjadikan tantangan dari Partai Persatuan Pembangunan untuk ikut serta dalam menumbuhkan kembali semangat kemerdekaan serta melanjutkan perjuangan guna mewujudkan cita-cita Proklamasi, yakni negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan UUD 1945.
Pernyataan tersebut merupakan sangat penting dikemukakan karena sejak reformasi 1998, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Bahkan Pancasila semakin jarang dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan.
Dalam merevitilasi dan mereaktualisasi Pancasila ditengah dinamika bernegara, kepedulian umat Islam khususnya PPP tidak kendur. Saat ini sejarah telah mencatat peran umat islam yang dikenal dengan kelompok Islam dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara sangat dominan, bahkan kehilangan tujuh kata dalam piagam Jakarta sebagai rumusan atas dasar sebagai pengorbanan terbesar umat Islam Indonesia demi tegaknya Negara bangsa yang berdaulat.
Hal ini diucapkan oleh Ketua Umum PPP H.Djan Faridz dalam acara Refleksi Kemerdekaan RI di kantor pusat PPP Jalan Diponegoro 60 Jakarta Pusat, Minggu, 16/8/2015, ” Dalam revleksi kemerdekaan RI ini tentunya merupakan tantangan kita untuk melanjutkan Kemerdekaan guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sentosa seperti apa yang diamanatkan dalam UUD 1945. Bahkan dalam hal operasi hitam yang memberangus Islam yang terus berlanjut seperti mempermalukan sejumlah tokoh Islam dalam kasus korupsi yang walaupun jelas-jelas selama ini golongan mereka yang di back-up golongan keturunan asing adalah pelaku korupsi dan ekonomi hitam yang sesungguhnya. Marilah kita menyadari dengan jernih posisinya yang sangat terhina di negerinya sendiri dan harus segera bisa membebaskan dirinya dari situasi yang sangat menyakitkan ini.”
PPP juga menolak tegas adanya TIRANI MINORITAS dan menyerukan kepada masyarakat untuk melakukan perlawanan karena sikap yersebut sangat merugikan rakyat Indonesia yang mayoritasnya muslim.(fidel)